5.6 Important relationship
1. Tujuan
[kembali]- Mengetahui fungsi komponen yang digunakan.
- Mengetahui prinsip kerja dari transistor JFET dan BJT.
- Membuat rangkaian aplikasi "transistor JFET dan BJT" pada aplikasi Proteus
2. Alat dan bahan
[kembali]1. Baterai
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yag bertegangan lebih tinggi.
Spesifikasi :
Konfigurasi :
Diode
adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan
arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya
Spesifikasi :
Konfigurasi
:
Resistor
memiliki nilai hambatan yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus
listrik yang mengalir dalam rangkaian. Resistor memiliki dua pin untuk mengukur
tegangan listrik dan arus listrik dengan resistensi tertentu yang dapat
menghasilkan tegangan listrik diantara kedua pin. Nilai tegangan terhadap
resensi berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Spesifikasi :
Konfigurasi :
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan,
dan modulasi sinyal.
Spesifikasi Transistor :
Konfigurasi Transistor:
Trimpot
ini adalah sebuah resistor variable atau nilai resistor nya dapat dirubah-ubah
sesuai kebutuhan dengan cara di putar
Spesifikasi :
Konfigurasi :
adalah
komponen tiga terminal dimana salah satu terminal dapat mengontrol arus antara
dua terminal lainnya.
spesifikasi :
Konfigurasi :
3. Dasar Teori
[kembali]5.6 Important Relationship
Pasa sub bab sebelumya, persamaan penting dan karakteristik operasi telah dituliskan khususnya untuk analisis untuk konfigurasi dc dan ac. Dalam upaya untuk mengisolasi dan menekankan Importantnya, kita menggunakan persamaan yang sesuai untuk transistor BJT. Persamaan JFET didefinisikan untuk konfigurasi Gambar 5.22a, sedangkan persamaan BJT terkait dengan Gambar 5.22b
Jelas bahwa dampak dari masing-masing persamaan di atas merupakan latar belakang yang cukup untuk mendekati konfigurasi dc yang paling kompleks. Perlu diingat bahwa VBE= 0,7 V sering kali merupakan kunci untuk memulai analisis konfigurasi BJT. Demikian pula, kondisi IG= 0 A sering kali menjadi titik awal untuk analisis konfigurasi JFET. Untuk konfigurasi BJT, IB biasanya merupakan parameter pertama yang ditentukan. Sedangkan untuk JFET, VGS biasanya merupakan parameter pertama yang ditentukan.
4. Percobaan
[kembali]5. Example
Jawab:
Nilai VBE yang menjadi menjadi kunci untuk
memulai analisis konfigurasi BJT bernilai 0.7 V
2. 2. Bentuk persamaan dari JFET dan BJT adalah
Jawab :
6. Problem
Jawab :
Nilai ID pada persamaan JFET sama dengan
nilai IS
2. 2. Pada persamaan yang terdapat dalam BJT, nilai IC
bernilai sama dengan….
Jawab :
0 komentar:
Posting Komentar